Lebih dari Sekadar Kolagen: Era Baru Beauty Drink dengan NeoGOS

4 August 2025

Popularitas beauty drink menunjukkan meningkatnya kesadaran konsumen terhadap hubungan antara nutrisi dan kesehatan kulit. Namun, meski permintaan akan produk terus meningkat, sebagian besar formulasi masih mengandalkan bahan yang umum seperti kolagen, asam amino, vitamin, dan ekstrak botani, inovasi formulasi yang berjalan lambat ini tidak sesuai dengan permintaan pasar.

Memperkenalkan NeoGOS — Prebiotik Generasi Baru untuk Kesehatan Kulit dan Pencernaan 

Di garis depan inovasi, kini hadir NeoGOS, bahan aktif dengan berbagai khasiat namun belum banyak dimanfaatkan. NeoGOS adalah prebiotik berpaten yang terdiri dari galakto-oligosakarida (GOS) — serat prebiotik alami yang secara alami terdapat dalam susu, tersusun dari galaktosa dan glukosa. Selama ini, GOS dikenal karena kemampuannya dalam mendukung kesehatan pencernaan dengan merangsang pertumbuhan bakteri baik di usus. Namun kini, penelitian mulai mengungkap kandungan lainnya yang juga menarik, yakni kemampuannya dalam menjaga dan memperbaiki kesehatan kulit.

From Gut to Glow: Bagaimana NeoGOS Dibuat dan Bekerja

NeoGOS diproduksi melalui proses fermentasi enzimatis dengan menggunakan laktosa sebagai bahan dasar. Kemudian laktosa diubah secara enzimatis menjadi galakto-oligosakarida (GOS) — serat pangan rantai pendek yang terdiri dari galaktosa dan glukosa. Metode ini menghasilkan GOS dengan kemurnian tinggi dan kualitas konsisten, stabil pada berbagai kondisi pH dan suhu, sehingga ideal untuk berbagai aplikasi nutrisi, termasuk makanan fungsional dan minuman kecantikan.

Dalam penelitian praklinis, kombinasi NeoGOS dengan kolagen tripeptida (CTP) diuji pada tikus tanpa bulu yang terpapar sinar UVB, model umum untuk menilai penuaan kulit akibat sinar matahari (photoaging). Hasilnya menunjukkan bukti kuat akan efek perlindungan dan anti-aging dari kombinasi ini.

Lanjutkan membaca untuk mengetahui temuan lengkap dari studi kami mengenai NeoGOS dan terobosan terbarunya dalam kategori kecantikan dari dalam.

Studi Praklinis: Cara Kerja Campuran Collagen Tripeptide dan NeoGOS pada Kulit

Gambar 1. Desain Eksperimen Hewan untuk Mengevaluasi Campuran CTP:GOS pada Penuaan Kulit yang Diinduksi Sinar UVB pada Tikus Tanpa Bulu 

Skema ini menggambarkan rancangan percobaan yang digunakan untuk menilai efek campuran kolagen-tripeptida (CTP) dan galakto-oligosakarida (GOS) terhadap kerusakan kulit akibat paparan UVB pada tikus tanpa bulu jenis SKH-1. Sebanyak 42 ekor tikus dibagi menjadi tujuh kelompok, yaitu normal (tidak terpapar UVB), kontrol (terpapar UVB), CTP tunggal, GOS tunggal, tiga campuran CTP:GOS dengan rasio 3:1, 1:1, dan 1:3. Paparan sinar UVB dilakukan selama 4 minggu, sementara pemberian oral harian dilanjutkan hingga minggu ke-8. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengevaluasi efek anti-photoaging berdasarkan parameter kulit dan usus.


Gambar 2. Peningkatan Fungsi Penghalang Kulit dengan CTP dan GOS: Rasio 1:1 Menunjukkan Hasil Terbaik

Gambar ini memperlihatkan efek campuran kolagen-tripeptida (CTP) dengan galakto-oligosakarida (GOS) terhadap kemampuan kulit menahan air (water-holding capacity) dan kehilangan air transepidermal (TEWL) pada kulit tikus yang terpapar sinar UVB. Rasio campuran CTP:GOS 1:1 menunjukkan hasil paling optimal dalam meningkatkan fungsi skin barrier, yang ditandai dengan penurunan signifikan TEWL di semua kelompok perlakuan serta peningkatan kapasitas retensi air kulit dibandingkan kelompok kontrol.


Gambar 3. Penurunan Luas dan Panjang Kerutan dengan Campuran CTP:GOS

Gambar ini menunjukkan penurunan signifikan pada area kerutan di semua kelompok campuran CTP:GOS dibandingkan dengan kelompok kontrol. Di antara berbagai rasio yang diuji, campuran 1:1 memberikan hasil paling optimal dalam mengurangi luas area kerutan, panjang kerutan maksimum, dan jumlah kerutan, menunjukkan potensi anti-photoaging yang kuat.


Gambar 4. Peningkatan Ketebalan Epidermis dan Serat Kolagen dengan Campuran CTP:GOS

Gambar ini menunjukkan pengaruh campuran CTP:GOS terhadap ketebalan epidermis dan kandungan kolagen pada kulit tikus yang terpapar sinar UVB. Semua kelompok campuran menunjukkan perbaikan yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol, dengan rasio 1:1 menampilkan pemulihan paling seimbang dan nyata baik pada ketebalan epidermis maupun kepadatan serat kolagen. Analisis histologis juga mengonfirmasi adanya peningkatan struktur kulit dan keberadaan serat kolagen, yang semakin mendukung potensi anti-photoaging dari kombinasi CTP:GOS.


Gambar 5. Campuran CTP:GOS Mengatur Ekspresi Gen MMP dan TIMP untuk Menjaga Struktur Kulit

Gambar ini memperlihatkan pengaruh campuran CTP dan GOS terhadap ekspresi gen matrix metalloproteinases (MMP-2, -9, -13) dan inhibitornya (TIMP-1, TIMP-2) pada kulit tikus yang terpapar sinar UVB. Rasio 1:1 secara efektif menurunkan ekspresi MMP, yang berhubungan dengan proses degradasi kolagen, sementara rasio 3:1 dan 1:3 secara signifikan meningkatkan ekspresi TIMP, yang berperan melindungi struktur matriks kulit. Temuan ini menyoroti potensi kombinasi CTP:GOS dalam mengembalikan keseimbangan antara degradasi dan pelestarian kolagen, yang merupakan faktor penting dalam pencegahan penuaan kulit akibat paparan sinar UV (photoaging).

Gambar 6. Campuran CTP:GOS Menurunkan Kadar Sitokin Inflamasi pada Kulit yang Terpapar UVB

Gambar ini menunjukkan pengaruh campuran CTP dan GOS terhadap kadar sitokin inflamasi — IL-6, IL-12, dan TNF-α — pada kulit tikus yang terpapar sinar UVB. Semua rasio campuran CTP:GOS secara signifikan menurunkan penanda proinflamasi dibandingkan kelompok kontrol, dengan rasio 3:1 menunjukkan penekanan IL-6 paling kuat. Hasil ini menegaskan potensi antiinflamasi dari kombinasi CTP dan GOS dalam mencegah kerusakan kulit akibat paparan sinar UV, sekaligus mendukung peran keduanya sebagai bahan aktif anti-photoaging alami.

Gambar 7. Campuran CTP:GOS Meningkatkan Kadar SCFA untuk Mendukung Kesehatan Sumbu Usus–Kulit (Gut-Skin Axis)

Gambar ini menunjukkan pengaruh campuran CTP:GOS terhadap kadar asam lemak rantai pendek (SCFA) — meliputi asam asetat, propionat, dan butirat — pada tikus yang terpapar sinar UVB. Semua rasio campuran menunjukkan peningkatan signifikan kadar SCFA dibandingkan kelompok kontrol, dengan rasio 1:1 menampilkan kenaikan paling konsisten pada sebagian besar jenis SCFA. Hasil ini menunjukkan bahwa kombinasi CTP:GOS berpotensi mendukung kesehatan kulit melalui pengaturan metabolit yang dihasilkan dari usus, memperkuat konsep gut-skin axis, yaitu hubungan erat antara kesehatan usus dan kondisi kulit.

Rasio Terbaik CTP dan GOS untuk Efek Anti-Penuaan Kulit (Anti-Photoaging)

Berdasarkan hasil penelitian, efek anti-photoaging bervariasi tergantung rasio campuran CTP dan GOS, Rasio 3:1 memberikan efek antiinflamasi paling kuat (menurunkan IL-6, IL-12, TNF-α), sedang Rasio 1:1 menunjukkan hasil terbaik untuk meningkatkan kelembapan kulit dan mengurangi kerutan. Keduanya sama-sama berkontribusi terhadap peningkatan ketebalan epidermis dan stabilitas gen kolagen.

Selain itu, perubahan mikrobiota usus juga menunjukkan pergeseran positif sesuai dengan dominasi CTP atau GOS. Secara keseluruhan, kombinasi CTP dan GOS dalam rasio 1:1 atau 3:1 memberikan keseimbangan terbaik antara efektivitas dan efisiensi biaya untuk aplikasi anti-photoaging.

Distributor NeoGOS

Tertarik untuk meningkatkan inovasi produk kecantikan Anda dengan NeoGOS? Hubungi Maha, distributor resmi NeoGOS di Indonesia, untuk mendapatkan sampel gratis guna pengujian formulasi, panduan teknis dari ahli formulasi, serta dukungan pengembangan produk secara menyeluruh
✨ Kontak kami untuk mengetahui bagaimana NeoGOS bisa menjadi bahan andalan dalam produk “beauty from within” Anda!



Masuk untuk meninggalkan komentar